CHECK THIS OUT!

Foto saya
Jakarta, dki jakarta, Indonesia
Welcome to my zone @aisatulhadad blogspot! Please enjoyed!

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

I'm aisaaa, you?


Duniaku kini kembali, kembali merasakan gelora yang sangat membakar semangatku untuk meneruskan hidupku. Ketika ku ketahui, banyak hal yang harus kukerjakan, banyak hal yang harus aku targetkan, dan banyak hal yang harus kuraih. Perlahan tapi pasti. Terlalu banyak hal yang datang dan pergi silih berganti, dan semua itu merupakan kesempatan. Rezeki namanya kalau aku tak melewatkannya, tapi apakah sebuah celaka jika hal baik telah ku lewatkan? dan gelora itu membuatku menengok kembali segala hal yang satu persatu kulewati dengan sebuah penyesalan yang memungkinkan ku untuk celaka jika telah melewatinya.
Dimulai dari mengenal diri saya sendiri, sempat mengenal sepintas namun ternyata itu semua tak cukup untuk memahami berbagai hal yang menyangkut hidup saya.
Aisatul Mustaqimah sebuah nama penuh arti yang orangtua saya berikan dengan penuh cinta. Memandang diri saya tidaklah hanya dengan melihat paras manis saya sekali, kedua kali atau ketiga kali. Tidak cukup, saya berbeda. Saya memiliki keunikan luar biasa yang tidak semua orang mengetahuinya. Mengapa? Karena dalam setiap diri manusia memiliki keunikan yang hanya ada satu-satunya didunia tanpa ada satupun yang sama dan itu termasuk saya.  Anda adalah pribadi yang unik! J Keunikan pertama dari diri saya, saya begitu yakin bahwa diri saya unik. Saya menyukai memberikan masukan kepada setiap orang di keliling saya yang menurut saya sebaiknya begini atau sebaiknya begitu, namun terkadang saya tidak pandai untuk memberi masukan untuk diri saya sendiri akan kekurangan diri saya yang saya sadari. Oh my!-,-
Well, itulah kehidupan keunikan yang tidak patut untuk di contoh, namun yang menjadi hal positif tentang keunikan bukan sekedar keunikan diri saya yang saya ceritakan sebelumnya. Namun keunikan dalam mengeksplor diri sesuai apa yang saya mau. Contoh gaya belajar, saat SD saya menyukai sekali belajar di kamar dengan memilih tidak keluar kamar berjam-jam hanya di kamar karena menganggap satu jam saja saya tidak belajar saya akan dimarahi papa namun saya hanya melakukan itu ketika saya mendekati hari-hari ujian. Namun kebiasaan itu berubah dimulai dari smp, saya menuliskan kembali apa yang saya baca dengan sambil menghafal apa yang saya tulis. Kemudian pada saat smp saya harus mendengarkan musik saat saya belajar namun saya melakukannya pun tetap ketika sudah mendekati saat ujian. Berbeda lagi dengan saat saya sma, tidak jauh berbeda tetap menulis apa yang saya baca dalam sebuah rangkuman dan saya membawanya kemana-mana. Beranggapan bahwa, kaka kelas saya di SD yang selalu juara kelas dahulu selalu membawa catatannya kemana-mana, dan saya mencontohnya saat saya sma. Saat sma saya belajar saat saya bimbel, tidak serutin waktu smp yang harus belajar sendiri tanpa bimbel. Kecuali saat uan.hehe Saat sma, saya tidak lagi belajar hanya ketika mendekati ujian karena adanya uan yang menegangkan luar biasa dimasa SMA membuat keadaan saya mau tidak mau mengikuti pelajaran tambahan yang selalu ada di sma saya dulu. Walaupun saat kelas 1 dan 2 sma tetap hanya saat mendekati ujian.
Sekarang saat saya kuliah,haha kebiasaan baru saya dengan pria yang menjadi teman setia belajar saya(re:pacar saya), saya menyukai gaya belajar baru, belajar diluar dari suasana nyaman untuk belajar berubah menjadi nyamaaaaan luar biasa. Dimana ditemani keramaian orang disekeliling dan ditemani donat yang yummy ataupun minuman segar yang membuat suasana belajar lebih beda dan menarik. Ditambah lagi semangat luar biasa dari si dia J. Tetap dengan melakukan hal yang sama, meringkas apa yang penting setelah saya membaca dan fahami apa materi di kuliah. Namun mungkin saya menyukai warna-warni pada catatan saya sehingga catatan saya itu lebih menarik untuk dibaca. Satu yang terpenting, saya ditemani beban yang saya pikul dengan senang hati , tanggung jawab yang dititipkan orangtua saya untuk melihat keberhasilan saya. Itu bedanya saat saya duduk di bangku kuliah.  Mungkin sekarang pertanyaannya, apa uniknya dari contoh “gaya belajar”yang saya contohkan?Saya bisa saja menjawab, kalian semua unik wahai manusia. Tentu banyak jawaban yang unik pula dari diri anda sekalian untuk menilai contoh saya diatas. Yaph!
Keunikan itu diibaratkan sebuah ide dalam suatu berbisnis, banyak hal yang dapat dituangkan menjadi berjuta-juta ide. Dalam sebuah bisnis tentunya kita membutuhkan hal yang terpenting yaitu modal atau aset. Apa sih yang kita punya untuk memulai bisnis yang akan kita jalankan dengan ide yang kita miliki? Jawabannya ialah otak anda. Dalam otak anda, ada beribu fikiran-fikiran liar yang jika dapat anda gunakan sebaik-baiknya akan menjadi sesuatu yang akan bermanfaat semanfaat-manfaatnya. Percaya? It must!
Terkadang para bisnis kebingungan kesana kemari untuk mencari modal bisnis, apalagi terkadang mereka berfikiran sebuah bisnis besar harus memiliki modal yang besar pula. Benarkah? Benar sekali, modal (otak) anda harus dikeluarkan sedemikian banyaknya dengan memberikan proposal(ide) kepada investor yang dapat mencairkan dana(kreativitas) untuk bisnis anda. Nah disinilah letak keunikan diri anda sebenarnya berasal dan dapat diinvestasikan secara besar-besaran. Lakukan ! Bersama saya yang akan memulainya, mengenali keunikan dalam diri saya sendiri.  
Dilanjutkan dengan pengenalan diri saya selanjutnya,next time J

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Menanti kesembuhan ibu


                
Dalam keheningan, terdengar sayup-sayup suara hembusan nafas yang terengah-engah. Semakin lama suara itu semakin dekat, sedikit membuat bulu kudukku berdiri mendengarnya. Hanya sebuah boneka teddy bear yang dapat kupeluk saat ketakutan menyelimutiku. Perlahan kuberanikan diri untuk berdiri dari tempat tidurku, melihat keluar darimana asal suara terengah-engah itu. Namun kuurungkan niat saat suara pintu kamarku tiba-tiba terbuka. Hmmm, bernafas lega saat kupastikan keberadaan ayah didepan pintu kamarku. Sesaat kulangsung berlari kepelukan ayahku. Ayahku menangis terisak, tak seperti biasanya. Matanya berlembam seakan sudah sedari tadi ia menangis. Lega saat ku mengetahui bahwa suara itu adalah ayah. Namun rasa cemas menyelimutiku saat kutahu ayahku menangis. Seseorang yang kuanggap paling tangguh saat ini menangis. Begitu tersedu-sedu. Mulutku pun menjadi begitu sulit untuk berkata-kata. Hanya diam dan merasakan hangat peluknya.
                Aku membisikkan ayah, “Ayah, aku buat ayah sedih ya?”. Seketika ayah memelukku erat, dan ia menyuruhku untuk kembali tertidur.  Aku menuruti ucapannya, setelah menyelimutiku ayah segera keluar dari kamarku. Mencoba ku memejamkan mata dan meyakinkan diri untuk berfikir semuanya akan baik-baik saja. Sekejap kupejamkan mata,dan tiba-tiba  suara mobil ambulance terdengar,bahkan terdengar semakin dekat, seakan berada di depan rumahku. Kepanikan dalam sekejap menyelimuti ku.  Jantungku berdetak tak karuan, segera kuberlari menghampiri ayah dikamarnya. Kudapati ayah sedang bersujud, namun tak kuhiraukan. Aku melihat ke arah suara ambulance, dan aku terdiam, aku menahan tangis yang sudah sedari kemarin tertahan, sebuah ketakutan yang sudah dari kemarin aku sembunyikan. Ambulance itu membawa ibuku pergi bersama keluarga ibu, bagaimana dengan ayah? Kurasa berat untuk ayah melihat keadaan ibu dan oleh sebab itu ia lebih memilih untuk bersujud menghadapNya, mempasrahkan semuanya. Memperlihatkan segala upaya do’anya agar sampai kepadaNya untuk kesembuhan wanita yang sungguh dicintainya.
                Dari sujud ayah, yang diiringi suara tangisnya aku melihat begitu besar kepiluan. Kepiluan akan merasakan sakitnya melihat orang yang paling dicintainya itu sakit, aku mendengar begitu banyak kata-kata yang terucap, dalam semua kata-kata yang terucap itu penuh do’a untuk orang yang sangat dikasihinya. Aku melihat sebuah pengharapan,dan aku tahu satu-satunya pengharapan ayah itu hanya kesembuhan ibu. Pernahkah kalian menonton film Romeo dan Juliet atau bahkan Adam dan Eve atau kisah Nabi Muhammad yang begitu mencintai istri-istrinya, atau bahkan Habibie Ainun yang menjadi Romeo dan Juliet di Indonesia? Tapi, saat ini yang aku lihat, cinta ayah untuk ibu melebihi mereka semua. Melebihi cerita drama yang diperankan oleh aktor dan aktris terbaik manapun. Dalam tangisannya aku mampu merasakan kekuatan cintanya, aku merasakan beban yang begitu berat yang dialaminya dan itu semua karena ibu. Sakitnya ibu itu amat luar biasa jauh lebih sakit untuk ayah. Ayah yang sangat tangguh dan bijaksana, saat ini hanya tampak rapuh dan terlihat lemah, dan itu semua karena ibu.
                Tanda tanya besarku, mengapa ibu tak menginginkan kepiluan ayah berakhir?ataukah ayah terlalu kuat untuk memikul semua cobaan ini oleh karena itu Tuhan memilih ibu sebagai cobaannya?, ayahku mendengar suara isakkan tangisku. Ayah menghampiriku, dia mengatakan, aku salah satu alasan mengapa ia begitu menyayangi ibu, dan aku semakin terisak dalam pelukannya. Ia mengatakan do’aku sangat penting untuk ibu dan karena itu hingga saat ini aku melakukan itu.

          Bertahun-tahun pun berlalu, ayah tetap sama, membendung do'a yang hanya ditujukan untuk ibu. Ya, tetap untuk ibu. Wanita yang paling beruntung sedunia karena memiliki orang yang begitu menyayanginya seperti ayah. Penantian do'a ayahpun tiba, tiba dimana saatnya Tuhan mengabulkan semua do'a ayah. Terdengar berita gembira. bahwa ibu sudah membaik dan akan segera tiba dirumah. Hingga saat itupun tiba, saat dimana ibu pulang kembali ke rumah ini dengan keadaan yang begitu sehat dan paras mukanya menunjukkan dia benar-benar bahagia, aku hanya melirik ke arah ayah yang selama bertahun-tahun tetap menanti kesembuhan dan kehadirannya. Ya, ayah begitu bahagia. Aura cinta bertebaran diantara mereka, dan aku jadi saksinya.

Note:
Bukan karena raga yang selalu ada disampingnya, sebuah cinta akan begitu kuat. Namun saat   raga cinta itu jauh dan tidak disampingnya, disitulah ujian untuk jiwa cinta yang sesungguhnya. Bisa saja, disaat raga cinta itu ada namun ternyata jiwanya tak bersama kita. Tapi jiwa cinta itu selalu ada, tak pernah hilang bahkan begitu kuat.

-loveaisaa-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Siapa Gerangan Dirinya


Seketika cahaya itu datang, pertama ku memandang yang kulihat, dirinya. Seorang gadis dengan kesejukan aura di dalam dirinya, namun auranya begitu jelas terpancar. Elok nan mempesona, parasmu menjadi dambaan seribu mata kaum adam yang melintasimu. Entah dibutakan oleh apa, yang tampak hanya kilau yang begitu indah. Melukiskan sejuta pesona yang tiada tara. Cantik dan begitu menawan. Setiap kedipan matamu, memperlihatkan betapa menakjubkan ciptaanNya. Rintik hujan yang turun begitu deras, terasa begitu tenang saat kau berjalan dengan penuh keanggunan. Dunia seakan memberhentikan waktunya seketika saat kau tebarkan sebuah senyuman. Oh cantiknya...
Begitu sederhana, namun tetap mempesona. Hempasan angin, mempertegas kilau auranya. Terdengar  alunan suaranya begitu manja. Memabukkan kaum adam untuk mendengarnya. Lembut pakaian suteranya mempertegas kelembutan pipi mungilnya. Lekukan tubuhnya sungguh membuatku enggan berpaling dari sosoknya. Entah berapa banyak kaum hawa yang begitu iri terhadapnya. Tertegunku sejenak memandang parasnya. Siapakah hey gerangan? Melirik dengan malu-malu, kemudian gadis itu pergi. Pergi jauuuh ke dalam sebuah lorong dan hingga yang tampak hanya sebuah titik. Kemudian lenyap.
Tertegun dan tersadarkan, akan sebuah weker yang berdering. Gumamku, “Hanya mimpi”. Ya, hanya mimpi dengan seribu tanya,siapa gerangan dirinya?

 (Terinspirasi dari judul lagu” padi,siapa gerangan dirinya”)
-loveaisaa-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Kesendirian, harapan. dan perhatian



Tatkala tergugah untuk terbangun di malam hari ,sesaat ku memikirkan segala hal yang terjadi hari ini. Kemudian sesaat itu menjadi berarti dan melanjutkan fikiranku yang masih terus bekerja. Lalu saya membandingkan segala hal dengan yang ada di hari kemarin dan penuh pengharapan dengan khayalan hari esok. Selalu begitu. Detakan jantungku saat ini, seirama dengan suara jarum jam yang berdetak di dinding kamarku. Kesendirianku mengantarkannya dalam lamunan, lamunan pengharapan akan sebuah penghargaan kecil berupa perhatian. Banyak saksi bisu yang terbangun malam ini hanya untuk melihat sebuah pengharapanku. Sekilas mereka hanya mendengar suara tangisan, melihat sebuah mimpi dan memandang jauh akan adanya harapan. Harapan untuk mendapatkan apa yang saya perlihatkan dalam kesendirian.
Kaum hawa yang tampak selalu lemah, di era kini semua berubah. Mereka begitu tangguh, begitu gagah menghadapi segala yang ada di kehidupan mereka dengan penuh gairah. Tapi saat mereka terjebak dalam kesendirian, apa yang mereka lakukan akan sama. Ya, tidak jauh berbeda sepertiku. Seakan semua sepi, takkan ada yang mampu memahami walau sebenarnya saya sangat menginginkan untuk difahami. Ingin sekali dimengerti walaupun memang saya akui saya sulit untuk dimengerti. Bahkan dimengerti oleh diri saya sendiri.
Angin malam tetap mendayu di keheningan malam. Bersama malam dingin yang mencekik suhu tubuhku saat ini. Saat itu saya memulai memejamkan  mata. Meneteskan air mata yang saya sadari keberadaannya mengikuti suara hati yang bergeming. Dan masih dengan pengharapan dalam sebuah penantian akan sebuah perhatian. Kesendirian, akan terjadi kapanpun kamu mau dan terkadang disaat kau pun tak mau. Begitu kenyamananmu akan keramaian menghilang, hal yang akan kau cari ialah kesendirian. Namun ketika kau bahagia kau tak enyahkan rasa bosan dengan keramaian , maka kau tak menginginkan kesendirian itu muncul.
Kalutku memikirkan kapan saat yang tepat untuk kesendirianku. Takkan ada jawabnya selama ada kamu. Dan sesaat aku terbangun dari mimpi. Hadirmu takkan menghadirkan kesendirian di hidupku dan tentunya di relung hatiku. Karena harapanku ada pada sebuah perhatianmu. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Tinkerbell Pink Glitter Wings